Supervisi Pendidikan: Pengertian, Jenis, Tujuan, Fungsi & Prinsip

Supervisi Pendidikan: Pengertian, Jenis, Tujuan, Fungsi & Prinsip

Pengertian Supervisi Pendidikan

Supervisi pendidikan adalah upaya teknis pelayanan profesional dengan tujuan utama untuk mempelajari dan memperbaiki bersama-sama para pendidik dalam membimbing dan mempengaruhi perkembangan peserta didiknya (Azis, 2016, hlm. 32). Dengan kata lain, supervisi ialah suatu kegiatan yang disediakan dan dilaksanakan untuk membantu para guru agar menjalankan pekerjaan mereka dengan lebih baik.

Lebih lanjut Purwanto (2010, hlm. 76) menjelaskan bahwa supervisi pendidikan adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian serta kecakapan guru-guru seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran, dan metode-metode mengajar yang lebih baik, cara-cara penliaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran, dsb.

Artinya, supervisi pendidikan adalah aktivitas pembinaan sistematis dan terencana dari pemimpin lembaga pendidikan kepada tenaga teknis sekolah agar melakukan pekerjaan mereka secara lebih efektif dan efisien. Tujuannya sendiri tidaklah terbatas pada pelaksanaan pengajaran pendidik menjadi lebih baik, akan tetapi secara keseluruhan dari segala aspek kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.

Sementara itu menurut Priansa (2021, hlm. 84) supervisi pendidikan adalah usaha memberi pelayanan agar guru atau tenaga pengajar menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik (Priansa, 2021, hlm. 84). Hal tersebut senada dengan pengertian supervisi pendidikan dari sudut pandang manajemen pendidikan yang berarti usaha untuk menstimulus, mengoordinir, dan membimbing guru secara terus-menerus baik individu maupun kolektif agar memahami secara efektif pelaksanaan aktivitas mengajar dalam rangka pertumbuhan murid secara berkelanjutan (Sagala, 2018, hlm. 230).

Supervisi Pendidikan: Pengertian, Jenis, Tujuan, Fungsi & Prinsip

Baca Juga : Jyoungblood.com

Dapat disimpulkan bahwa apa itu supervisi pendidikan adalah pelayanan profesional berupa pembinaan sistematis dan terencana kepada seluruh tenaga pendidik dan teknis sekolah agar mampu menjalankan tugas melayani peserta didik dalam segala aspek penyelenggaraan pendidikan seperti kegiatan belajar-mengajar yang lebih baik dan fasilitas yang lebih kondusif untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan dengan lebih efektif dan efisien.

Jenis-Jenis Supervisi Pendidikan

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa supervisi pendidikan menyangkut seluruh kegiatan penyelenggaraan pendidikan, tidak terbatas pada penyelenggaraan pembelajaran saja. Oleh karena itu, supervisi pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang di antaranya adalah sebagai berikut.

Supervisi Akademik

Yaitu yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada masalahmasalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran.
Supervisi Administrasi
Yakni supervisi yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dengan pelancar terlaksananya pembelajaran.
Supervisi Lembaga
Merupakan supervisi pendidikan dengan fokus pada pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di lembaga pendidikan. Jika supervisi akademik dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran, maka supervisi lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan nama baik atau kredibilitas lembaga pendidikan (Suhardan, 2014, hlm. 47).

5 Pengertian Filsafat Pendidikan Menurut Pakar

Pengertian Filsafat Pendidikan Menurut Pakar – Pengertian filsafat Pendidikan dapat diartikan sebagai ilmu yang menalaah pertanyaan yang muncul, kemudian dicari jawabannya, solusi dan hikmah. Dipandang dari landasan filosofisnya, filsafat Pendidikan ilmu yang menjiwai landasan filosofis. Tidak semua orang memahami jika landasan dasar filosofis menelaah secara komprehensif, konseptual tentang religi sampai menelaah secara radikal

Itu sebabnya banyak masyarakat umum yang memandang pengertian filsafat Pendidikan sebagai ilmu yang menyesatkan. Menurut hemat saya bukan menyesatkan. Melainkan perspektif dan pemahaman yang berbeda. Sehingga, ketika membicarakan sebuah topik dan issu tertentu, perlu dilihat pemirsa yang menyaksikan. Apakah mereka masyarakat umum, atau akademisi yang memang jurusan filsafat.

Baca Juga : https://www.jyoungblood.com/

Filsafat Pendidikan memiliki tekanan pemahaman di dunia Pendidikan. Dimana bertujuan dalam mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik dalam banyak hal. Mulai dari mengembangkan potensi fisik, cipta dan karya. Tentu saja tujuan akhirnya membantu dalam mewujudkan pribadi yang seimbang dan mempu mewujudkan cita-cita yang dimiliki.

Singkatnya, filsafat Pendidikan adalah ilmu yang akan mempelajari ilmu di dunia Pendidikan. Pada dasarnya filsafat Pendidikan memiliki tinjauan luas. tidak hanya meninjau mengenai realita, tetapi juga meninjau sudut pandang terhadap dunia dan sudut pandang hidup seseorang.

5 Pengertian Filsafat Pendidikan Menurut Pakar

1. TW Moore

Pengertian filsafat pendidikan menurut TW Moore adalah sebuah teori pendidikan yang dikemas dalam sebuah sistem konsep. Dimana teori pendidikan itu sendiri dibagi menjadi dua kelompok. Pertama tentang teori umum pendidikan, kedua teori khusus pendidikan.

TW Moore pun juga menegaskan bahwa dari segi tujuan penyajian, maka teori pendidikan pun juga dibagi enjadi dua kelompok. Mulai dari teori pendidikan preskriptif dan teori pendidikan deskritif. Ada satu hal yang menarik saat mempelajari filsafat pendidikan, tentu saja kamu akan diajak mengetahui tujuan mempelajari ilmu ini.

Tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk mengemukan sistem konsep keseluruhan ihwal pendidikan. Nah, tentu saja di sana pun akan berkenalan banyak sekali aliran. Menariknya lagi, setiap cabang ilmu pun menyuguhkan kondisi, perspektif dan memiliki banyak aspek yang berbeda secara tersistematis dan cermat argumentatif.

2. Brubacher

Pengertian filsafat Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari sekaligus bisa melahirkan pengetahuan baru, sains dan melahirkan cabang ilmu baru. Dilihat dari proses kerjanya, filsafat Pendidikan sebagai proses berfikir manusia yang bertujuan untuk memperoleh kearifan dan kebijakan.

Konteks filsafat Pendidikan menurut Brubacher adalah ilmu yang mencari hakikat ilmu dengan pertanyaan yang bersumber pada dunia Pendidikan. Secara singkat, pengertian filsafat Pendidikan sebagai penerapan Analisa filosofis di lapangan Pendidikan.

3. Prof. Dr M. J. Langeveld

Pengertian filsafat Pendidikan bersifat non-pragmentaris. Dimana diperlukan proses mencari makna dan berfikir secara mendalam. pencarian makna dan berfikir memiliki pengalaman yang diperoleh lewat instansi, ataupun lewat pengalaman oranglain maupun berdasarkan pengalaman sendiri.

Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. M. J Langevelt filsafat Pendidikan pada hakikatnya bersumber pada pemikirn sarwa secara daikal dan menurut sistem. Sarwa inilah yang disebut-sebut sebagai dasar pemikiran seseorang dalam filsafat. Dilihat dari sudut pandangnya, sumber pemikiran filsafat juga dapat dilihat dari alat untuk memikirkan pokok dasarnya.

4. Mulder

Pengertian filsafat Pendidikan menurut Mr. D. C Mulder adalah proses berfikir tentang diri sendiri ataupun tentang masalah yang terjadi dan yang ditemui di dalam kehidupan sehari-hari, ataupun masalah yang dihadapi dunia. Kemudian kembangkan dan ditemukanlah formula jawaban kesimpulan hasil. Dari hasil inilah yang dapat berubah menjadi cabang ilmu baru atau menjadi tambahan ilmu lama menjadi ilmu baru.

5. Louis Kattsof

Pengertian filsafat Pendidikan menurut Louis kattsof mengartikan bahwa ilmu filsafat memiliki jangkau yang sangat luar biasa luas. seberapa luas? meliputi segala pengetahuan termasuk meliputi ilmu yang tidak diketahui oleh manusia.

5 Contoh Cerpen Pendidikan Singkat, Penuh Motivasi dan Pesan Moral. Inspiratif!

5 Contoh Cerpen Pendidikan Singkat, Penuh Motivasi dan Pesan Moral. Inspiratif!

Ingin membuat cerita tentang pendidikan singkat? Cek berbagai contoh cerpen pendidikan inspiratif dalam artikel ini, yuk!

Membaca cerita pendek merupakan kegiatan yang bisa dilakukan di waktu luang.

Cerpen bukan hanya memiliki kisah seputar cinta atau pun pengalaman pribadi saja, melainkan juga terdapat tema cerpen yang penuh pesan moral, seperti halnya cerpen pendidikan.

Jenis cerpen ini berisi kisah penuh nasihat dan mampu mengajarkan hal baik bagi pembacanya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut cerpen tentang pendidikan dan cerpen singkat tentang sekolah yang bisa menjadi inspirasi!

Contoh Cerpen Pendidikan Singkat

1. Pengembara yang Cerdik

Pada suatu hari, ada seorang raja yang mengajukan pertanyaan di istana megah dan membuat semua orang di ruang sidang bingung.

Ketika mereka semua mencoba mencari tahu jawabannya, seorang pengembara berjalan masuk dan bertanya ada apa.

Mereka mengulangi pertanyaan itu kepadanya. Pertanyaannya adalah, “Ada berapa banyak gagak di kota ini?”.

Dia mengumumkan jawabannya, “Katanya ada dua puluh satu ribu lima ratus dua puluh tiga gagak di kota.

Ketika ditanya bagaimana dia tahu jawabannya, orang itu menjawab, “Minta anak buahmu untuk menghitung jumlah gagak”.

Jika ada lebih banyak, maka kerabat gagak harus mengunjungi mereka dari kota terdekat.

Jika jumlahnya lebih sedikit, maka gagak dari kota kami harus mengunjungi kerabat mereka yang tinggal di luar kota”.

Senang dengan jawaban itu, Sang raja memberi pengembara itu rantai ruby ​​dan mutiara.

2. Akibat Sombong

Temanku bernama Risma adalah anak orang kaya sombong, selalu menghina, dan tidak ingin berteman dengan kami dengan alasan kami anak orang susah.

Meski ia anak yang pintar, tetapi bukankah sombong adalah hal yang tidak terpuji?

Suatu ketika, Risma mengejek temanku karena bajunya jorok dan dekil.

Kawanku menjadi tertawaan para teman-teman yang lain dan tidak ada yang mau duduk dengannya selain aku. Ternyata benar sombong membawa malapetaka.

Setelah beberapa bulan, Risma terpaksa pindah ke desa kampung halaman orang tuanya karena ayahnya tersandung kasus korupsi sehingga harus ditahan oleh aparat kepolisian.

Baca Juga : Jyoungblood.com

5 Contoh Cerpen Pendidikan Singkat, Penuh Motivasi dan Pesan Moral. Inspiratif!

3. Miskin Tak Menjadi Penghalang Mengejar Impian

Aku anak seorang pemulung dan pekerja buruh.

Ayahku buruh pabrik dan ibuku sering bekerja mengumpulkan barang bekas, untuk menambah biaya sekolah dan kehidupan aku beserta adik-adikku.

Aku menjual kue di sekolah, kue apa saja yang dibuat ibu aku jual di kelas ke teman-temanku. Walau tidak banyak, cukup buat ditabung untuk membayar uang sekolah.

Kini, aku duduk di bangku mahasiswa untuk meneruskan beasiswa ke jenjang magister. Penggalan kisah diriku tadi adalah kisah waktu aku duduk di bangku sekolah dasar.

4. Utopia Putih Merah

Dari balik tirai jendela yang lusuh, sepasang mata kecil menatap awas. Pandangannya tidak terlepas dari lapangan bola, tepat 10 meter di depan rumahnya.

Sudah setengah jam gadis itu mengawasi. Bukan gerak-gerik bola. Bukan pula para pemain bola berseragam putih merah, karena di sana hanya ada bayangan kosong dan keheningan.

Hari itu, seharusnya menjadi hari pertama ia masuk sekolah.

Hari itu, seharusya untuk pertama kalinya ia mengenakan seragam putih merah yang selalu didambakannya. Tapi, hari itu semua berbeda dari bayangannya.

Rumahnya mendadak penuh orang-orang. la mengenal dua atau tiga orang dari mereka, meskipun ada sepotong kain hijau menutup hidung dan mulut mereka.

5. Filosofi Pensil

Seorang anak laki-laki bernama Andi kesal karena dia mendapatkan nilai buruk dalam tes bahasa Inggrisnya. Dia sedang duduk di kamarnya ketika neneknya datang dan menghiburnya.

Neneknya duduk di sampingnya dan memberinya pensil. Andi memandang neneknya dengan bingung, dan berkata bahwa dia tidak pantas mendapatkan pensil setelah nilai ujiannya yang jelek.

Neneknya menjelaskan, “Kamu bisa belajar banyak hal dari pensil ini karena sama seperti kamu, dia mengalami penajaman yang menyakitkan, persis seperti kamu mengalami rasa sakit karena tidak berhasil dengan baik pada ujian.

Andi pun terhibur dan berjanji akan menjadi lebih baik di masa depan.

Inilah Perbedaan Pendidikan Formal dan Non Formal di Indonesia

Inilah Perbedaan Pendidikan Formal dan Non Formal di Indonesia

Sahabat pasti sering mendengar istilah pendidikan formal dan non formal yang ada dalam sistem pendidikan di Indonesia. Bahkan, kedua istilah tersebut memang sudah ada dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional sejak dulu. UU tersebut menjelaskan bahwa pendidikan merupakan kegiatan dalam bentuk bimbingan, latihan, dan pengajaran.

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan potensi seseorang dalam berbagai aspek yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan orang lain. Itulah sebabnya, setiap orang dianjurkan untuk menempuh pendidikan sejak usia dini.

Sekarang yang jadi pertanyaan adalah, pendidikan seperti apa yang tepat? Pasalnya, pendidikan terbagi ke dalam dua jalur, yaitu pendidikan formal dan non formal. Kedua istilah ini memang sudah tak asing lagi.

Namun, tak sedikit dari Sahabat yang mungkin masih bingung dengan perbedaan pendidikan formal dan non formal. Manakah yang lebih baik? Dan berapa biaya antara pendidikan formal dan non formal? Nah, Sahabat tidak perlu bingung karena di artikel ini akan dijelaskan lebih lengkap mengenai apa itu pendidikan formal dan non formal. Simak penjelasannya di bawah ini, ya.

Apa itu Pendidikan Formal?
Dalam memahami perbedaan antara pendidikan formal dan non formal, maka penting bagi Sahabat untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan karakteristik masing-masing jalur pendidikan.

Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang memiliki jenjang, mulai dari jenjang sekolah dasar, menengah, sampai perguruan tinggi. Ini merupakan pendidikan yang diselenggarakan sekolah-sekolah pada umumnya.

Sebagai jalur pendidikan paling umum di Indonesia, maka sifatnya adalah formal dan lulusannya sudah diakui, baik secara nasional maupun internasional. Lantas, apa perbedaan tujuan antara pendidikan formal dan non formal? Tujuan pendidikan formal untuk membentuk sumber daya manusia yang berpotensi, sehat secara jasmani dan rohani, serta memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.

Baca Juga: https://www.jyoungblood.com/

Karakteristik Pendidikan Formal

Supaya Sahabat lebih paham mengenai pendidikan formal dan non formal, berikut adalah karakteristik pendidikan formal yang perlu diketahui:

Kurikulumnya sudah jelas.
Memiliki syarat tertentu untuk seluruh peserta didik.
Memiliki materi pembelajaran akademis yang terstruktur.
Proses pendidikan cukup lama.
Tenaga pengajar harus sesuai dengan klasifikasi.
Penyelenggaraan pendidikan yaitu pemerintah dan swasta.
Peserta didik harus mengikuti ujian di setiap jenjang.
Terdapat administrasi yang cenderung sama.
Ijazah dan dokumen lainnya sangat penting untuk menerima peserta didik dalam mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.
Apa itu Pendidikan Non Formal?
Pendidikan non formal merupakan jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar lingkungan pendidikan formal dengan sistem pelaksanaan secara berjenjang dan terstruktur.

Pendidikan non formal hadir untuk mengembangkan potensi dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih spesifik. Dari penjelasan ini dapat terlihat bahwa pendidikan formal dan non formal berbeda dari segi bahan ajar dan jenjangnya.

Inilah Perbedaan Pendidikan Formal dan Non Formal di Indonesia

Karakteristik Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal paling banyak terdapat pada usia dini dan berbagai kursus atau les, seperti kursus piano, les vokal, bahasa inggris, dan lainnya. Jika dilihat dari tujuannya, pendidikan non formal seringkali menjadi pilihan bagi siapapun yang memiliki tujuan tertentu.

Oleh karena itu, biasanya lembaga penyelenggara non formal memiliki tanggung jawab untuk memenuhi berbagai tujuan yang lebih luas. Berikut adalah karakteristiknya:

Pendidikan non formal diselenggarakan agar peserta didik memperoleh keterampilan yang dapat langsung digunakan. Sehingga, pendidikannya lebih mengarah pada belajar fungsional sesuai kebutuhan.
Lebih menekankan pada usaha belajar peserta didik. Biasanya lembaga non formal meminta peserta didik untuk belajar mandiri, sehingga harus memiliki inisiatif dan kontrol dalam kegiatan belajar.
Memiliki waktu penyelenggaraan singkat dan tidak ada kesinambungan.
Kurikulum yang digunakan bersifat fleksibel, dapat ditentukan sesuai tujuan peserta didik, dan dapat dirundingkan dengan terbuka.
Metode pembelajaran partisipatif dengan konsep belajar mandiri.
Tenaga pendidik merupakan fasilitator, sehingga tidak menggurui. Sedangkan, hubungan antara pendidik dan peserta didik adalah informal atau akrab.
Menggunakan sumber-sumber dari lokal yang digunakan secara optimal.
Ijazah, sertifikat, atau dokumen lainnya bersifat pendukung.
Nah, itulah penjelasan mengenai pendidikan formal dan non formal yang perlu dipahami sebelum menentukkan jenis pendidikan yang Sahabat pilih. Selain pendidikan formal dan non formal, ternyata ada satu jalur pendidikan lain yang tak kalah penting, yaitu pendidikan informal.

Berbeda dengan pendidikan formal dan non formal, pendidikan informal merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Pendidikan informal bisa kita temui lewat sekolah rumah (homeschooling) atau Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).

Tak seperti pendidikan formal dan non formal, berikut adalah karakteristik pendidikan informal:

Dapat diselenggarakan di mana saja.
Tidak ada persyaratan khusus yang harus dilengkapi.
Peserta didik tidak perlu mengikuti ujian tertentu.
Tidak ada kurikulum dan jenjang pendidikan.
Proses pendidikan dilakukan secara terus menerus tanpa mengenal ruang dan waktu.
Orang tua merupakan guru bagi anak didik.
Tidak perlu adanya ijazah, sertifikat, dan dokumen.
Salah satu perbedaan pendidikan informal dengan pendidikan formal dan non formal terlihat dalam segi ujian. Pada pendidikan formal kita mengenal ujian nasional (UN), sedangkan pada pendidikan non formal mengenal Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK).

Lembaga Pendidikan Materi

Lembaga Pendidikan Materi

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA

Lahirnya ketentuan dalam Pasal 35 ayat (5) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 yang
menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah pendidikan agama,
pendidikan Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia, menunjukkan bahwa
Negara berkehendak agar pendidikan Pancasila dilaksanakan dan wajib dimuat dalam kurikulum
peguruan tinggi sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri. Dengan demikian, mata kuliah
pendidikan Pancasila ini dapat lebih fokus dalam membina pemahaman dan penghayatan
mahasiswa mengenai ideologi bangsa Indonesia. Artinya, pendidikan Pancasila diharapkan
menjadi ruh dalam membentuk jati diri mahasiswa dalam mengembangkan jiwa profesionalitas
mereka sesuai dengan bidang studi masing-masing. Selain itu, dengan mengacu kepada
ketentuan pasal 2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, sistem pendidikan tinggi di Indonesia
harus berdasarkan Pancasila. Implikasinya, sistem pendidikan tinggi di Indonesia harus terus
mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai segi kebijakannya dan menyelenggarakan
mata kuliah pendidikan Pancasila secara sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.

Mahasiswa diharapkan dapat menguasai kompetensi: bersyukur atas karunia kemerdekaan dan
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia; menunjukkan sikap positif terhadap pentingnya
pendidikan Pancasila; menjelaskan tujuan dan fungsi pendidikan Pancasila sebagai komponen
mata kuliah wajib umum pada program diploma dan sarjana; menalar dan menyusun argumentasi
pentingnya pendidikan Pancasila sebagai komponen mata kuliah wajib umum dalam sistem
pendidikan di Indonesia. Urgensi pendidikan Pancasila bagi mahasiswa sebagai calon pemegang
tongkat estafet kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar tidak
terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif.

Mata kuliah pendidikan Pancasila adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya
masing-masing. Dengan demikian, mahasiswa mampu memberikan kontribusi yang konstruktif
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan mengacu kepada nilai-nilai Pancasila.
Hal ini berarti mata kuliah Pancasila merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan student centered learning, untuk mengembangkan knowledge, attitude, dan skill
mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dalam membangun jiwa profesionalitasnya sesuai
dengan program studinya masing-masing, serta dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai
kaidah penuntun (guiding principle) sehingga menjadi warga negara yang baik (good
citizenship).

Lembaga Pendidikan Materi

PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA

Pancasila merupakan dasar resmi Negara kebangsaan Indonesia sejak 18 Agustus 1945. Hal ini
terjadi karena pada waktu itulah Pancasila disahkan oleh PPKI, lembaga atau badan konstituante
yang memiliki kewenangan dalam merumuskan dan mengesahkan dasar negara Indonesia
merdeka. Pada awal era reformasi 1998 muncul anggapan bahwa Pancasila sudah tidak berlaku
lagi karena sebagai produk rezim Orde Baru. Anggapan ini muncul karena pada zaman Orde
Baru sosialisasi Pancasila dilakukan melalui penataran P-4 yang sarat dengan nuansa doktrin
yang memihak kepada rezim yang berkuasa pada waktu itu.

Periode Pengusulan Pancasila

Benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang
sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa. Perhimpoenan Indonesia menghimbau agar
segenap suku bangsa bersatu teguh menghadapi penjajahan dan keterjajahan. Kemudian, disusul
lahirnya Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan momen-momen perumusan diri bagi
bangsa Indonesia.

Perumusan Pancasila itu pada awalnya dilakukan dalam sidang BPUPKI pertama yang
dilaksanakan pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. BPUPKI dibentuk oleh Pemerintah
Pendudukan Jepang pada 29 April 1945 dengan jumlah anggota 60 orang. Badan ini diketuai
oleh dr. Rajiman Wedyodiningrat yang didampingi oleh dua orang Ketua Muda (Wakil Ketua),
yaitu Raden Panji Suroso dan Ichibangase (orang Jepang). BPUPKI dilantik oleh Letjen
Kumakichi Harada, panglima tentara ke-16 Jepang di Jakarta, pada 28 Mei 1945. Sehari setelah
dilantik, 29 Mei 1945, dimulailah sidang yang pertama dengan materi pokok pembicaraan calon
dasar negara.

Baca Seputar : https://www.jyoungblood.com/

Lembaga Pendidikan – Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Lembaga Pendidikan – Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Apa itu Lembaga Pendidikan
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan lembaga pendidikan?

Coba kita bedah per kata ya.

Dari situ, kita bisa simpulkan ya, lembaga pendidikan adalah tempat terjadinya pendidikan untuk mengubah sikap dan tingkah laku, mengembangkan potensi diri, dan mengasah keterampilan. Melalui proses pendidikan, peserta didik bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan budaya (nilai dan norma).

Proses pendidikan ini dapat terjadi melalui interaksi sosial dan pengaruh lingkungan, terutama keluarga, sekolah, dan masyarakat. Nah, itulah definisi lembaga pendidikan. Selanjutnya, kita bahas jenis lembaga pendidikan ya.

Jenis Lembaga Pendidikan

Jenis lembaga pendidikan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu lembaga pendidikan formal, nonformal, dan informal. Apa perbedaannya?

Baca Juga : Jyoungblood.com

 

Lembaga Pendidikan Formal

Lembaga pendidikan formal adalah lembaga yang menyediakan pendidikan secara formal, dalam arti memiliki struktur dan jenjang yang jelas untuk peserta didiknya. Contoh yang paling umum dari jenis lembaga pendidikan formal adalah sekolah, baik dari kelompok bermain hingga perguruan tinggi.

Kalo kita lihat pendidikan sekolah, ada beberapa ciri khas yang membedakan lembaga pendidikan formal dengan lembaga pendidikan lainnya.

Misalnya, kelas-kelas di sekolah itu dilaksanakan secara terpisah berdasarkan jenjangnya. Selain itu, ada persyaratan usia, jangka waktu belajar yang jelas, materi sesuai kurikulum tertentu, dan sistem evaluasi serta rapor.

Pemerintah mewajibkan rakyat Indonesia untuk bersekolah seenggaknya selama 12 tahun. Kebijakan wajib belajar ini sudah dirintis sejak 2015. Harapannya, peserta didik bisa mendapatkan ilmu serta ijazah SMA atau SMK yang kemudian bisa digunakan untuk bekerja dengan baik.

Lembaga Pendidikan Nonformal

Lembaga pendidikan nonformal adalah lembaga yang memberikan pendidikan di luar pendidikan formal.

Berbeda dengan lembaga pendidikan formal, lembaga ini menyediakan materi dan program dalam waktu yang relatif singkat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Usia peserta didik bisa berbeda-beda, dan jenjang kelas nggak menentukan tingkat kelas. Misalnya, bisa saja seorang anak SMP sudah mencapai tingkat level yang lebih tinggi di les piano, dibandingkan kakaknya yang sudah SMA, yang kebetulan baru saja mulai belajar piano.

Tujuannya untuk mengganti, menambah, dan melengkapi pendidikan formal. Contohnya seperti Zenius Education dan kursus berbagai keterampilan.

Lembaga Pendidikan – Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Lembaga Pendidikan Informal

Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan informal adalah lembaga yang menyediakan pendidikan di dalam keluarga dan masyarakat.

Peran lembaga pendidikan informal itu penting lho untuk kehidupan seseorang. Soalnya, berbagai pendidikan seperti pendidikan agama, etika, dan budi pekerti seringkali didapatkan dari keluarga dan lingkungan juga.

Berhubung pendidikan informal ini dilakukan pada lingkungan keluarga dan masyarakat, proses pendidikannya nggak terikat tempat, waktu, dan usia.

Selamanya, dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa belajar dengan keluarga dan masyarakat di sekitar kita.

Oke, Sobat Zenius, kita udah ngebahas tiga jenis lembaga pendidikan nih. Kira-kira, apa ya fungsi lembaga pendidikan ini?

Fungsi Lembaga Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt (1962), fungsi lembaga pendidikan itu dibagi menjadi dua, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Gimana tuh maksudnya?

Fungsi Manifes Lembaga Pendidikan
Fungsi manifes bisa dibilang merupakan fungsi primer atau utama dari lembaga pendidikan. Jadi, fungsi ini terlihat jelas, Sobat Zenius.

Artinya, ketika kita melihat lembaga pendidikan secara fisik gitu ya, kita langsung sadar dan kepikiran … oh iya itu fungsi lembaga pendidikan.

Coba kita pikirkan bareng-bareng. Di sekolah, jelas banget kita menimba ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter, untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi lingkungan kerja dan sosial di masa depan.

Nah, berikut ini beberapa contoh fungsi manifes lembaga pendidikan.

Mempersiapkan masyarakat untuk mencari nafkah dan bekerja
Mengajarkan dan melestarikan budaya, nilai, dan norma
Mengembagkan bakat, potensi, dan keterampilan
Menanamkan keterampilan peserta didik agar bisa berpartisipasi dalam demokrasi dengan baik (Misal melalui pemilihan OSIS)
Adaptasi di lingkungan sosial (beragam murid)
Lalu, gimana dengan fungsi laten lembaga pendidikan?

Fungsi Laten Lembaga Pendidikan

Berbeda dengan fungsi manifes, fungsi laten biasanya nggak disadari oleh masyarakat. Makanya, fungsi ini bisa disebut sebagai fungsi sekunder lembaga pendidikan.

Berikut ini contoh fungsi laten lembaga pendidikan.

Mengurangi pengendalian orang tua
Mempertahankan kelas sosial
Memperpanjang masa remaja
Ada sarana dalam berpikir kritis
Sobat Zenius, tanpa kita sadari, sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya mengurangi pengendalian orang tua.

Ketika kita di sekolah, peran orang tua sebagai pengendali dan pengawas berada di tangan guru. Selain itu, lembaga pendidikan juga mempertahankan kelas sosial lho. Di sekolah, peserta didik belajar soal perbedaan status di masyarakat.

Selanjutnya, lembaga pendidikan juga memperpanjang masa remaja dan menunda masa dewasa. Soalnya, ketika masih sekolah, peserta didik biasanya fokus belajar tanpa mengurusi hal-hal dewasa seperti bekerja dan menikah.

Gue masih ingat, dulu pas SD gue pernah jualan kartu Pokémon ke temen gue … wkwkwkwk. Namun, beberapa waktu kemudian, ada larangan berjualan di sekolah gue. Jadi kangen masa-masa itu deh, lucu juga kalo inget.

Terakhir, secara nggak langsung, peserta didik diajarkan bagaimana cara menyelesaikan masalah dan mencari solusi dengan kritis di sekolah.

Contoh Lembaga Pendidikan Formal

Seperti yang udah pernah disebutkan di artikel “Lembaga Sosial – Materi Sosiologi Kelas 11”, berikut ini beberapa contoh lembaga pendidikan formal.

Kelompok Bermain (KB)
Taman Kanak-kanak (TK)
Sekolah Dasar (SD)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Madrasah Aliyah (Sekolah menengah Islam setara SMA)
Universitas
Contoh Lembaga Pendidikan Nonformal
Zenius Education
Kursus bahasa, musik, dan keterampilan lainnya
Contoh Lembaga Pendidikan Informal
Keluarga (orang tua)
Lingkungan (tetangga dan masyarakat)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah kata yang sering sekali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Tapi kadang kita kurang memahami apa yang disebut pendidikan,apa landasan pendidkan itu dan lain sebagianya. Tulisan ini akan mencoba menguraikan pendidikan di tinjau dari pendapat para ahli teori tentang pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan.  Beberapa ahli telah mengungkapkan mengenai pengertian pendidikan diantaranya:

a. Menurut Carter V. God dalam “Dictionary of Education “

1) Pendidikan merupakan seni, praktek, atau profesi sebagai pengajar

2) Merupakan ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip prinsip dan metode metode mengajar,bpengawasan dan bimbingan murid. Dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan

3) Merupakan seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun yang diwarisi atau dikembangkan masa lampau oleh generasi bangsa

b. Menurut buku“Higher Education for American democracy” Pendidikan adalah suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakata yang beradab, tetapi tujuan tujuan pendidikn tidaklah sma dalammsetiap masyrakat. Sistem pendidikan suatu masyarakat tertentu dan tujuan pendidikan didasarkan atas prinsip-prinsip cita-cita dan filsafat yang berlaku dalam suatu masyarakat

c. Menurut professor Rechey dalam buku “Planing for teaching an Introduction to education ‘Istilah “Pendidikan” bekenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan an perbaikan kehidupa suatu masyarakat yang baru (generasi muda) bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya kepada masyarakat. Jdi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas dari proses yang berlangsung disekolahn saja. Pendidikan adalah suatu akyivitas social yang esensial yang memungkinkan masyarakat yang kompleks

d. Menurut Prof Lodge dalam buku “Philosophy of Education “ Pendidikan dalam arti luas semua pengalaman dapt dapt dikatakan sebagai pendidikan Dalam pengertian yang lebih sempit “Pendidikan” dibatasi pada fungsi tertentu didalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat istiadat dengan latar belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakatnya kepada warga masyarakat gnerasi berikutnya dan demikian seterusnya

e. Menurut Brubacher Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman,dan dengan alam semesta. Dari semua pendapat para ahi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa :

1) Pendidikan merupakan usaha manusia dalam meningkatkan kepribadianya dengan mengembangkan potensi yang dimilikinya baik secara rohani maupun jasmani

2) Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab terhadap tercspsinys tujusn pendidikan

3) Pendidikan merupakan hasil yang dicapai oleh perkembangan manusia

Definisi pendidikan menurut Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yaitu pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar diproses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (Pasal 1 ayat 1).

2. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu manus yang berarti tangan dan ageryang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manegere yang artinya menangani, Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yaitu dalam bentuk kerja to manage dengan kata benda management. Manajer untuk orang yang melakukan kegiatan manejemen. Akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli:

a. Mary Parker F mendefinisikan pengertian manajemen sebagai suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.

b. George Terry memberikan pendapat, Definisi Manajemen merupakan ilmu sekaligus seni, manajemen adalah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen bisa dibuktikan secara umum kebenarannya.

c. Manajemen yang didefinisikan oleh Koontz adalah suatu seni yang produktif yang didasarkan pada suatu pemahaman ilmu. Koontz menambahkan, ilmu dan seni tidaklah bertentangan, namun masing masing saling melengkapi.

d. Stoner memiliki pendapat, Ilmu Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usahda dari anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

e. Wilson berpendapat definisi manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis.

f. Menurut Oey Liang Lee, Arti Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, peng-organisasi-an, penyusunann, pengarahan serta pengendalian (pengawasan) dari sumber daya perusahaan guna mencapai goal atau tujuan yang telah diputuskan.

g. Menurut Lawrence A Appley, pengertian manajemen adalah sebuah seni dalam mencapai tujuan yang diinginkan yang dilaksanakan dengan usaha orang yang lain.

h. Menurut Sulistyorini, manajemen adalah suatu hal penting yang menyentuh, mempengaruhi, bahkan merasuki hampir seluruh aspek kehidupan manusia layaknya darah dan raga.

i. A. Sayyid Mahmud al Hawariy dalam bukunya Al Idarah Al Ushul Wal Ushushil Ilmiyah menerangkan manajemen adalah mengetahui kemana yang dituju, kesukaran apa yang harus dihindari, kekuatan apa yang harus dijalankan, dan bagaimana mengemudikan kapal Anda serta anggota dengan sebaik-baiknya tanpa pemborosan waktu dalam proses mengerjakannya.

j. Stooner berpendapat bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumberdaya ditambah sumberdaya organisasi lain agar dapat mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.

k. Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.

l. Yati Siti Mulyati dan Aan Komariah mendefinisikan manajemen sebagai kemampuan dan ketrampilan khusus yang dimiliki seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan atau bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif, dan efisien.

m. Mamduh M. Hanafi berpendapat bahwa manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi.

n. Nanang Fatah dalam bukunya Landasan Manajemen Pendidikan, menjelaskan manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

o. Oemar Hamalik berpendapat bahwa manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-sumber lain, menggunakan metode yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.

p. Geroge R. Terry memberikan pengertian manajemen adalah sebuah proses yang khas, terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan (controlling).

Baca Juga : https://www.jyoungblood.com/

3. Filsafat Manajemen

Manajemen jika ditinjau dari segi filsafat yaitu berdasarkan landasan ontologi dan aksiologi maka bagaimana mengembangkan landasan epistemologi yang sesuai. Persoalan utama yang dihadapi oleh setiap epistemologi pada dasarnya bagaimana mendapatkan pengetahuan dengan benar yang memperhitungkan aspek ontologi dan aksiologi. Begitu juga dalam hal menghadapi epistemologi yaitu bagaimana menyusun pengetahuan yang benar untuk menjadi masalah mengenai dunia empiris yang akan digunakan sebagai alat untuk meramalkan dan mengendalikan peristiwa yang muncul.

Filsafat manajemen pada hakikatnya menyediakan seperangkat pengetahuan untuk berpikir efektif dalam memecahkan masalah manajemen. Ini merupakan hakikat manajemen sebagai suatu disiplin ilmu dalam mengatasi masalah organisasi berdasarkan pendekatan yang intelligent. Bagi seorang manajer perlu pengetahuan tentang kebenaran manajemen, asumsi yang telah diakui dan nilai-nilai yang telah ditentukan. Pada akhirnya semua itu akan mencapai kepuasan dalam melakukan pendekatan yang sistematik dalam praktik manajerial

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan

4. Pengertian Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang pada intinya adalah mempelajari tentang prilaku manusia yang kegiatannya sebagai subjek dan objek. Secara filosofis, prilaku manusia terbentuk oleh interaksi antar manusia, iklim organisasi (konteks organisasi), dan sistem. Ketiga interaksi tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama saling berinteraksi pula dengan lingkungan eksternalnya.

Beberapa ahli menggunakan istilah yang berbeda dalam pemakaian kata administrasi pendidikan dan manajemen pendidikan, tetapi ketika ditinjau pengertiannya hampir mirip. Walaupun pada dasarnya kedua istilah tersebut tidak sama persis. Nanang Suhardan dan Nugraha Suharto dalam hal ini mereka memakai istilah administrasi pendidikan yaitu ilmu yang membahas pendidikan dari sudut pandang kerjasama dalam proses mencapai tujuan pendidikan. Manajemen pendidikan menurut Made Pidarta yaitu aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.

H.A.R. Tilaar, berpendapat bahwa manajemen pendidikan adalah mobilisasi segala sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Djam’an Satori memberikan pengertian manajemen pendidikan sebagai keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materi yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Menurut Sulistyorini, manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar lebih efektif dan efisien.

Manusia (manajer atau administrator) dimanapun berada tidak terlepas dari wadah melakukan kegiatan yang disebut organisasi (lembaga pendidikan baik formal, nonformal, maupun informal) Organisasi tidak akan ada tanpa ada manusianya. Manusia dalam organisasi tidak luput dari sistem yang dibuatnya sendiri (misal Sisdiknas).

Dilihat dari pengertian manajemen dan pengertian pendidikan diatas, maka kita dapat mendefinisikan Manajemen Pendidikan sebagai suatu Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan. Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen pendidikan ada tujuh , yaitu :

a. Man

Man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam manajemen pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi keahlian orang tersebut.

b. Money

Money atau uang dimaksudkan untuk mengelola pemdanaan atau pembiayaan secara efisien sehingga tidak terjadi pemborosan dalam suatu lembaga pendidikan.

c. Materials

Materials atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting dalam manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar untuk mentranfer ilmu dari guru ke siswa.

d. Method

Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik, metode yang digunakan untuk mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah lain tidak sama karena tergantung pada kesiapan siswa yang diajar.

e. Machines

Pengelolaan mesin bertujuan untuk dapat mengelola mesin yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan sebaik mungkin dan tidak cepat mengalami kerusakan, untuk orang yang mengelola mesin biasanya harus orang yang benar-benar tau cara merawat mesin tersebut dengan baik.

f. Market

Market atau pasar adalah salah satu kunci yang menentukan sekolah atau lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil, pasar yang dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang dituju adalah masyarakat yang berniat menyekolahkan putra putri mereka.

g. Minutes

Minutes atau waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu belajar peserta didik di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik supaya waktu belajar mengajar menjadi lebih efisien.

5. Tujuan Manajemen Pendidikan

Tujuan Belajar Manajemen Pendidikan

a. Efisien dalam menggunakan sumber daya.

Dengan mempelajari manajemen pendidikan dengan baik, diharapkan seseorang dapat mengelola sumber daya secara efisien, misalnya sumber daya yang berupa pembiayaan, waktu dan lain sebagainya.

b. Efektif dalam pencapaian tujuan.

Dengan mempelajari manajemen pendidikan secara berkesinambungan dan secara sungguh-sungguh, diharapkan seseorang dapat mengefektifkanproses dan sumber daya yang dikelola untuk mencapai tujuan dengan optimal.

c. Bermuara pada tujuan pendidikan.

Tujuan manajemen pendidikan tidak akan lepas dari tujuan pendidikan nasional, yaitu  bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

d. Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan  pendidikan.

Manajemen pendidikan juga mendukung dan memfasilitasi kegiatan pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan pendidikan yang didukung dengan manajemen pendidikan yang baik, akan mendapatkan hasil yang baik sehingga tujuan pendidikan yang ditargetkan dapat tercapai.

Menurut Shrode dan Voich, tujuan utama manajemen adalah produktifitas dan kepuasan. Mungkin saja tujuan ini tidak tunggal, bahkan jamak. Seperti peningkatan mutu pendidikan atau kelulusannya, keuntungan yang tinggi, pemenuhan kesempatan kerja, pembangunan daerah atau nasional, dan tanggung jawab sosial. Tujuan-tujuan ini ditentukan berdasarkan penataan dan pengkajian terhadap situasi dan kondisi organisasi, seperti kekuatan dan kelemahan, peluang, serta ancaman.

Kumpulan Quotes Pendidikan yang Bisa Memberimu Sudut Pandang Lain tentang Kehidupan

Kumpulan Quotes Pendidikan yang Bisa Memberimu Sudut Pandang Lain tentang Kehidupan

Pendidikan merupakan proses yang dijalani oleh setiap manusia untuk bisa memahami dan mempelajari hal baru yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan manusia agar bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi ke depannya.

Melalui pendidikan, kamu bisa membentuk dan memperoleh beragam pola pikir baru yang mana dapat menciptakan struktur pemahaman yang memudahkanmu untuk belajar lebih banyak hal lagi. Pola pikir ini bisa diibaratkan sebagai lemari-lemari yang ada di dalam pikiran.

Dalam lemari tersebut, kamu bisa menyimpan beragam ilmu pengetahuan serta informasi. Pola pikir tersebut pulalah yang akan menentukan bagaimana pengetahuan dan informasi diolah sesuai kebutuhan dan keinginan pemiliknya. Jadi, dengan tingkat pendidikan yang lebih baik, seseorang bisa menjalani hidup dengan lebih mudah serta mampu menemukan kebahagiaan.

Nah, agar kamu tidak gampang putus semangat dalam mengenyam pendidikan, mencermati kumpulan quotes tentang pendidikan dari para tokoh terkenal dunia sepertinya penting untuk dilakukan. Tak perlu repot mencari, Cermati sudah mengumpulkan quotes tentang pendidikan yang bisa memberimu sudut pandang lain mengenai cara menghadapi kehidupan.

Kumpulan Quotes Tentang Pendidikan

Tidak Ada yang Namanya Kegagalan
“Saya belum gagal. Saya baru saja menemukan 10.000 cara yang tidak akan berhasil” – Thomas Alva Edison

Tips: Bagi seorang yang gigih dan tak mengenal kata menyerah, kegagalan hanyalah mitos. Yang ada ia hanyalah menemukan cara yang tak memberikan hasil sesuai keinginan. Seseorang baru dikatakan gagal saat memutuskan untuk berhenti berusaha dan meninggalkan suatu hal yang telah diperjuangkan sepenuh hati selama ini.

Jadilah Seperti Apa yang Kamu Mau

“Kita adalah apa yang kita percayai” – C.S Lewis

Tips: Tak sedikit orang yang menyepelekan pikiran dan segala yang ada di dalamnya. Padahal, melalui pikiran, seseorang mampu mengubah dirinya sendiri sesuai dengan apa yang dipercayainya. Maka dari itu, upayakan untuk selalu berpikir positif pada diri sendiri dan percaya bahwa tidak ada satu hal pun yang bisa menghalangimu untuk meraih cita-cita.

Pendidikan Adalah Senjata Paling Mematikan di Dunia

“Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, kamu dapat mengubah dunia” – Nelson Mandela

Tips: Jangan pernah sekalipun meremehkan peran pendidikan bagi dunia. Melalui pendidikan, satu orang dengan sendirinya bisa mengubah dunia ke arah yang jauh lebih baik. Oleh karena itu, selalu berusaha untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi dan luas agar kamu mampu menjadikannya sebagai senjata untuk membawa perubahan yang baik kepada dunia.

Pedoman yang Wajib Dibawa Seumur Hidup

“Hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah engkau hidup selamanya” – Mahatma Gandhi

Tips: Semangat untuk terus belajar dan menuntut ilmu tidak akan pernah padam jika kamu tahu bahwa pendidikan tersebut bakal ada untuk selamanya. Di sisi lain, menganggap hidup akan berakhir esok hari akan membuatmu mampu lebih menikmati segala momen yang terjadi saat ini. Hanya dengan pedoman seperti inilah kamu bisa menyeimbangkan hidup dan menjalaninya dengan maksimal setiap harinya.

Kumpulan Quotes Pendidikan yang Bisa Memberimu Sudut Pandang Lain tentang Kehidupan

Kehebatan Seorang Wanita yang Berpendidikan

“Jika kamu mendidik seorang pria, maka seorang pria akan terdidik. Tapi jika kamu mendidik seorang wanita, sebuah generasi akan terdidik” – Brigham Young

Tips: Pendidikan bagi seorang wanita adalah sebuah kewajiban. Dengan pendidikan yang dimilikinya, seorang wanita mampu menurunkan ilmu tersebut kepada anak-anaknya sehingga memunculkan sebuah generasi yang terdidik. Itulah perbedaan peran pendidikan yang dimiliki oleh seorang pria dengan wanita.

Persiapkan Hari Esok yang Lebih Baik dengan Pendidikan

“Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini” – Malcolm X

Tips: Tidak ada satu hal pun yang bisa menjamin kehidupan yang lebih cerah di masa depan selain pendidikan. Karenanya, ada ungkapan bahwa hari esok hanya akan dimiliki oleh mereka yang berusaha untuk berjuang saat ini dan menyiapkan dirinya dengan ilmu yang pasti bakal dibutuhkannya di masa depan.

Baca Juga : Jyoungblood.com

Jangan Takut Bermimpi Setinggi-Tingginya

“Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang” – Ir. Soekarno

Tips: Jangan takut untuk bermimpi setinggi-tingginya. Pasalnya, kamu tetap bisa mendapatkan banyak hal yang berguna dan bermanfaat serta tidak akan pernah menyesalinya meski belum berhasil mencapainya.

Makna Pendidikan Sebenarnya dalam Hidup

“Pendidikan bukan persiapan untuk hidup. Pendidikan adalah hidup itu sendiri” – John Dewey

Tips: Banyak orang yang mempersiapkan kehidupannya di masa depan dengan menuntut ilmu di masa kini. Padahal, walaupun masa depan nanti akhirnya tiba, kamu tetap harus mencari ilmu tanpa henti. Karena pada dasarnya pendidikan merupakan makna dari hidup itu sendiri yang harus dijalani.

Informasi Adalah Kunci Penting Menangkan Pertarungan
“Murid yang dipersenjatai dengan informasi akan senantiasa memenangkan pertempuran” – Meladee McCarty

Tips: Memenangkan pertempuran tidak hanya soal siapa yang memiliki senjata atau kemampuan yang lebih hebat. Melainkan, pertempuran hanya bisa dimenangkan oleh mereka yang berilmu dan mengetahui kelebihan yang dimilikinya dan kekurangan yang dimiliki lawannya.

Tujuan Akan Pendidikan

“Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan” – Tan Malaka

Tips: Tujuan pendidikan tak serta-merta tentang banyaknya ilmu yang dimiliki oleh seseorang. Melalui proses pendidikan, seseorang akan menjadi lebih cerdas dalam mengatasi masalahnya sendiri, tidak mudah menyerah saat dihadang kesulitan, serta lebih tenang dalam menghadapi situasi yang sulit sekalipun.

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi Mahasiswa

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi Mahasiswa

By : Sevira Elza Erinaldy

Pendidikan kewarganegaraan bukanlah hal yang asing lagi bagi kita, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA sudah diajarkan di sekolah. Lalu bagaimana untuk jenjang perguruan tinggi? Apakah penting  belajar pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa? Sebelum mengetahui hal itu, kita harus tahu terlebih dahulu arti dari pendidikan kewarganegaraan.

Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu bentuk pendidikan yang ditunjukan untuk generasi penerus bangsa agar mereka menjadi warga negara yang berfikir kritis dan sadar mengenai hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.

Pendidikan Kewarganegaraan juga bertujuan membangun kesiapan bagi warga negara agar menjadi warga yang cerdas. Untuk memahami dan menjunjung tinggi keberadaan negara dan bangsa agar tetap berdiri kokoh sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat adil dan makmur dalam kehidupan di Negara Republik Indonesia ini sangat diperlukan komitmen dan dukungan dengan sungguh-sungguh dari setiap individunya.

Adanya pendidikan kewarganegaraan bagi bangsa Indonesia diharapkan untuk mampu membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang – Undang Dasar 1945, yaitu sebagai manusia yang religious, berkemanusiaan, memiliki rasa nasionalisme, menjadi bangsa yang cerdas, yang berkerakyatan yang adil terhadap lingkungan sosialnya (Erwin, 2013,6).

Mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa mempunyai peran dan tanggung jawab   dimasa yang akan datang. Mahasiswa juga  harus memahami dan menerapkan Pendidikan Kewarganegaraan dalam bermasyarakat.

Negara yang melangkah maju membutuhkan daya dukung, tenaga kerja yang berkualitas, semangat loyalitas dari masyarakatnya. Masyarakat harus melindungi serta mempertahankan Negara kita. Pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah sarana yang sesuai untuk memberikan gambaran terkait hal-hal yang bersangkutan dengan kewarganegaraan pada mahasiswa.

Begitu pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk karakter mahasiswa. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi yang mempunyai fungsi sebagai orientasi mahasiswa dalam memantapkan wawasan dan semangat berbangsa, kesadaran hukum, dan cinta tanah air. Sesuai dengan fungsinya tersebut pendidikan kewarganegaraan menyelenggarakan pendidikan demokrasi, hukum dan multikultur.

Pendidikan kewarganegaraan yang diberikan kepada mahasiswa berupaya untuk menyadarkan serta memiliki komitmen untuk tetap memiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Sebagai mahasiswa,  memiliki hak untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, Sehingga NKRI dapat menjadi Negara yang yang merdeka dan harus kita jaga.

Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi Mahasiswa

Apa alasan bahwa pendidikan kewarganegaraan ini penting bagi mahasiswa? Berikut beberapa alasanya :

1. Agar Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Berpikir Kritis, Tidak hanya tau tentang hak dan kewajiban, namun mahasiswa juga mampu  berfikir kritis tentang isu nasional maupun internasional. Pendidikan kewarganegaraan ini sangat dibutuhkan agar mahasiswa mampu memberikan dorongan perubahan sosial dan ekonomi secara terencana.

2. Agar Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Cinta Damai, Pendidikan kewarganegaraan sangat perlu diberikan dan diajarkan kepada mahasiswa. Karena nantinya mahasiswa dapat menjadi sosok penerus yang demokratis dan cinta damai.

3. Mahasiswa Mampu Menjadi Pribadi yang Memiliki Toleransi Tinggi, Diberikannya pendidikan kewarganegaraan mampu menjadikan mahasiswa paham akan adat dan budaya dari seluruh suku yang ada di Indonesia. Dengan begitu mahasiswa akan menjadi generasi penerus yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap sesama.

4. Menjadikan Mahasiswa yang Tahu tentang Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia

Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa mampu mengetahui apa saja hak dan kewajiban mereka terhadap negara Indonesia.

5. Mewujudkan mahasiswa yang bisa menjadi generasi penerus bangs yang memiliki wawasan hidup berbangsa dan bernegara.

6. Dan menjadikan mahasiswa yang komitmen terhadap hak dasar manusia dan hidup dalam Negara yang berkedaulatan.

Pendidikan kewarganegaraan lah yang mengajarkan seseorang untuk menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab. Karena kewarganegaraan itu tidak dapat diwariskan begitu saja dan harus dipelajari oleh setiap masing – masing individu.

Kita sebagai mahasiswa harus mempelajarinya, agar kita bisa menjadi garda terdepan dalam melindungi bangsa dan negara. Kita semua tahu bahwa pendidikan kewarganegaraan ini tidak hanya mengajarkan untuk tunduk dan patuh terhadap Negara, tetapi juga mengajarkan begaimana menjadi warga negara yang  harus mempunyai sikap toleransi dan mandiri.

Pendidikan kewarganegaraan ini mampu memberikan generasi ilmu yang baru serta pengembangan komunikasi dengan lingkungan yang lebih luas. Meskipun pengembangan komunikasi tidak diajarkan dalam pendidikan kewarganegaraan, akan lebih baik jika ini dimanfaatkan untuk pengembangan diri seluas-luasnya.

Oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan sangat penting manfaatnya,maka seharusnya di masa yang akan datang harus segera memberikan perubahan secara mendasar mengenai konsep, materi , metode dan evaluasi pembelajarannya. Dengan tujuan agar dapat membangun kesadaran para mahasiswa akan hak dan kewajiban Negara dan mampu menjaga dengan sebaik-baiknya.

Itu tadi beberapa alasan pentingnya mahasiswa perguruan tinggi untuk mengerti akan pendidikan kewarganegaraan. Dan dengan begitu pendidikan kewarganegaraan dapat memotivasi mahasiswa untuk memiliki sifat nasionalisme dan patriotism.

Baca Juga : https://www.jyoungblood.com/

10+ Contoh Pantun Pendidikan dan Maknanya

10+ Contoh Pantun Pendidikan dan Maknanya

Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra yang dikenal populer dan bahkan kerap digunakan sejak zaman dahulu hingga saat ini. Tak heran jika pantun menjadi salah satu karya sastra populer yang secara umum digunakan di berbagai situasi. Selain digunakan untuk bertegur sapa atau sekadar lelucon, ada jenis pantun pendidikan yang juga tak kalah populer.

Pantun pendidikan merupakan salah satu jenis pantun yang kerap digunakan terutama bagi media pengajaran atau bahkan hanya untuk memberikan pesan bagi pelajar atau mahasiswa. Pantun pendidikan bisa diartikan sebagai jenis sajak yang berisi pesan moral atau motivasi untuk belajar dalam bentuk pendidikan.

Akan tetapi, tidak semua pantun pendidikan ini memiliki latar belakang sekolah sebagai konteksnya, namun secara umum menyinggung berbagai tema pendidikan. Tujuan adanya pantun pendidikan adalah memberi motivasi bagi pelajar untuk berjuang dan juga memupuk semangat belajar.

Setelah memahami pengertian dari pantun pendidikan, tentu saja Anda juga ingin mengetahui apa saja contoh pantun pendidikan, bukan? Oleh sebab itu, di bawah ini ada beberapa contoh pantun pendidikan beserta maknanya yang bisa dijadikan referensi atau bahkan hanya dijadikan semangat untuk para pelajar.

1. Contoh Pantun Pendidikan 1
Ucapan manis hanya di bibir

Tapi selalu jaga amanah

Semoga pandemi segera berakhir

Kami rindu ke sekolah

Makna pantun:

Di masa pandemi Covid-19 seperti ini, semua kegiatan dibatasi salah satunya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh sebab itu, pantun ini dibuat dengan harapan agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan para siswa bisa kembali berkumpul di sekolah dalam keadaan yang sehat.

2. Contoh Pantun Pendidikan 2
Tak ada uang di tangan

Karena kaya tak selalu harta

Hidup matimu takdir Tuhan

Harus belajar sampai tua

Makna pantun:

Hidup dan mati semua manusia merupakan takdir atau kehendak dari Tuhan yang Maha Esa. Sesulit apa pun kita berjuang, jika memang Tuhan berkehendak lain, tentu saja hal tersebut berbeda. Sebaliknya, meski tidak berusaha, jika Tuhan berkehendak sebaliknya, maka ia akan beruntung.

Meski demikian, belajar jadi kunci utama yang harus dilakukan sampai tua dan tidak boleh tidak belajar sampai kapan pun karena bisa jadi bekal untuk masa depan.

3. Contoh Pantun Pendidikan 3
Muncul senja di langit merah

Terlihat gelap di sisi utara

Rajin kerjakan tugas sekolah

Semangat pasti akan membara

Makna pantun:

Tugas pelajar yang paling utama adalah belajar dan menuntut ilmu. Salah satu yang harus dilakukan dan juga tak boleh ditinggalkan adalah mengerjakan tugas dari sekolah. Dengan rajin mengerjakan tugas dari sekolah, tentu saja siapa pun akan memiliki semangat belajar yang tinggi dan membara-bar.

4. Contoh Pantun Pendidikan 4
Nyalakan motor yang bergetar

Kaki terkena luka yang perih

Jika kamu rajin belajar

Sukses masa depan akan diraih

Makna pantun:

Kesuksesan masa depan itu banyak aspek yang harus dipenuhi. Akan tetapi satu hal yang penting dan paling utama adalah dengan rajin belajar. Jika seseorang rajin belajar, maka mereka akan dengan mudah meraih kesuksesan karena banyak menemui masalah dan juga penyelesaian yang bisa dijadikan bekal masa depan.

5. Contoh Pantun Pendidikan 5
Perut sakit minum jamu

Sampai beli jenis dua

Haruslah terus menuntut ilmu

Sebagai bekal di masa tua

Makna pantun:

Ada berbagai hal yang bisa dilakukan dan bermanfaat bagi bekal di masa tua, salah satunya adalah belajar. Dengan belajar, pasti banyak pengalaman yang kita dapat sehingga harus terus belajar seumur hidupnya agar masa tuanya memiliki bekal yang lengkap dan bermanfaat.

10+ Contoh Pantun Pendidikan dan Maknanya

Baca Juga: Jyoungblood.com

Makna pantun:

Bagi siapa pun, membaca buku itu sangat penting dilakukan. Bukan hanya untuk menuntut ilmu, tetapi buku memiliki lebih banyak manfaat lagi. Hal ini karena buku memiliki banyak informasi bermanfaat yang sangat luas sehingga disebut sebagai jendela dunia karena dengan membaca buku, maka orang akan bisa mengetahui dunia dan seisinya.

7. Contoh Pantun Pendidikan 7
Ada kucing mengejar tikus

Tikus lari terbirit-birit

Jika belajarmu tidak serius

Maka kamu akan hidup sulit

Makna pantun:

Kesuksesan kehidupan tentu tidak hanya didapatkan dari rajin belajar sejak usia dini saja, tetapi masih banyak hal yang jadi faktornya. Akan tetapi, jika kamu rajin belajar sejak kecil, maka kamu akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk menjadi orang yang berhasil atau sukses sehingga tidak mengalami kesulitan di masa depan.

8. Contoh Pantun Pendidikan 8
Percuma punya banyak emas

Kalau emasnya ternyata palsu

Percuma kamu punya otak cerdas

Kalau akhlakmu buruk selalu

Makna pantun:

Di dalam berkehidupan, kita memang harus menjadi orang yang selalu baik dalam segala hal. Sehingga jika kita hanya punya satu kebaikan saja tetapi kita punya keburukan yang ternyata merugikan diri sendiri dan orang lain, tentu akan percuma. Oleh sebab itu, hidup ini tidak hanya perlu otak yang cerdas saja.

Setiap orang juga harus memiliki akhlak yang baik dan mulia dan harus menghindari akhlak buruk karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

9. Contoh Pantun Pendidikan 9
Hari minggu bangun buru-buru

Karena akan bermain bersama teman

Anak baik harus hormati guru

Agar jadi murid yang budiman

Makna pantun:

Anak yang berbudi baik adalah yang menghormati semua orang, termasuk guru. Guru adalah sosok penting dan berjasa di kehidupan kita karena menyebarkan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, kamu akan menjadi murid yang budiman jika kamu menghormati orang lain terutama gurumu.

10. Contoh Pantun Pendidikan 10
Tali kabel sudah putus

Pantas saja terasa kasar

Jika ingin segera lulus

Maka rajin-rajinlah belajar

Makna pantun:

Tujuan sekolah selain untuk menuntut pendidikan adalah segera lulus dengan nilai yang baik. Salah satu hal yang harus dilakukan agar segera lulus selain mengerjakan ujian dengan baik juga dengan rajin belajar. Jika rajin belajar, maka kita bisa segera lulus dengan bonus mendapatkan nilai yang baik.