Apa itu Lembaga Pendidikan
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan lembaga pendidikan?
Coba kita bedah per kata ya.
Dari situ, kita bisa simpulkan ya, lembaga pendidikan adalah tempat terjadinya pendidikan untuk mengubah sikap dan tingkah laku, mengembangkan potensi diri, dan mengasah keterampilan. Melalui proses pendidikan, peserta didik bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan budaya (nilai dan norma).
Proses pendidikan ini dapat terjadi melalui interaksi sosial dan pengaruh lingkungan, terutama keluarga, sekolah, dan masyarakat. Nah, itulah definisi lembaga pendidikan. Selanjutnya, kita bahas jenis lembaga pendidikan ya.
Jenis Lembaga Pendidikan
Jenis lembaga pendidikan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu lembaga pendidikan formal, nonformal, dan informal. Apa perbedaannya?
Baca Juga : Jyoungblood.com
Lembaga Pendidikan Formal
Lembaga pendidikan formal adalah lembaga yang menyediakan pendidikan secara formal, dalam arti memiliki struktur dan jenjang yang jelas untuk peserta didiknya. Contoh yang paling umum dari jenis lembaga pendidikan formal adalah sekolah, baik dari kelompok bermain hingga perguruan tinggi.
Kalo kita lihat pendidikan sekolah, ada beberapa ciri khas yang membedakan lembaga pendidikan formal dengan lembaga pendidikan lainnya.
Misalnya, kelas-kelas di sekolah itu dilaksanakan secara terpisah berdasarkan jenjangnya. Selain itu, ada persyaratan usia, jangka waktu belajar yang jelas, materi sesuai kurikulum tertentu, dan sistem evaluasi serta rapor.
Pemerintah mewajibkan rakyat Indonesia untuk bersekolah seenggaknya selama 12 tahun. Kebijakan wajib belajar ini sudah dirintis sejak 2015. Harapannya, peserta didik bisa mendapatkan ilmu serta ijazah SMA atau SMK yang kemudian bisa digunakan untuk bekerja dengan baik.
Lembaga Pendidikan Nonformal
Lembaga pendidikan nonformal adalah lembaga yang memberikan pendidikan di luar pendidikan formal.
Berbeda dengan lembaga pendidikan formal, lembaga ini menyediakan materi dan program dalam waktu yang relatif singkat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Usia peserta didik bisa berbeda-beda, dan jenjang kelas nggak menentukan tingkat kelas. Misalnya, bisa saja seorang anak SMP sudah mencapai tingkat level yang lebih tinggi di les piano, dibandingkan kakaknya yang sudah SMA, yang kebetulan baru saja mulai belajar piano.
Tujuannya untuk mengganti, menambah, dan melengkapi pendidikan formal. Contohnya seperti Zenius Education dan kursus berbagai keterampilan.
Lembaga Pendidikan Informal
Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan informal adalah lembaga yang menyediakan pendidikan di dalam keluarga dan masyarakat.
Peran lembaga pendidikan informal itu penting lho untuk kehidupan seseorang. Soalnya, berbagai pendidikan seperti pendidikan agama, etika, dan budi pekerti seringkali didapatkan dari keluarga dan lingkungan juga.
Berhubung pendidikan informal ini dilakukan pada lingkungan keluarga dan masyarakat, proses pendidikannya nggak terikat tempat, waktu, dan usia.
Selamanya, dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa belajar dengan keluarga dan masyarakat di sekitar kita.
Oke, Sobat Zenius, kita udah ngebahas tiga jenis lembaga pendidikan nih. Kira-kira, apa ya fungsi lembaga pendidikan ini?
Fungsi Lembaga Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt (1962), fungsi lembaga pendidikan itu dibagi menjadi dua, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Gimana tuh maksudnya?
Fungsi Manifes Lembaga Pendidikan
Fungsi manifes bisa dibilang merupakan fungsi primer atau utama dari lembaga pendidikan. Jadi, fungsi ini terlihat jelas, Sobat Zenius.
Artinya, ketika kita melihat lembaga pendidikan secara fisik gitu ya, kita langsung sadar dan kepikiran … oh iya itu fungsi lembaga pendidikan.
Coba kita pikirkan bareng-bareng. Di sekolah, jelas banget kita menimba ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter, untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi lingkungan kerja dan sosial di masa depan.
Nah, berikut ini beberapa contoh fungsi manifes lembaga pendidikan.
Mempersiapkan masyarakat untuk mencari nafkah dan bekerja
Mengajarkan dan melestarikan budaya, nilai, dan norma
Mengembagkan bakat, potensi, dan keterampilan
Menanamkan keterampilan peserta didik agar bisa berpartisipasi dalam demokrasi dengan baik (Misal melalui pemilihan OSIS)
Adaptasi di lingkungan sosial (beragam murid)
Lalu, gimana dengan fungsi laten lembaga pendidikan?
Fungsi Laten Lembaga Pendidikan
Berbeda dengan fungsi manifes, fungsi laten biasanya nggak disadari oleh masyarakat. Makanya, fungsi ini bisa disebut sebagai fungsi sekunder lembaga pendidikan.
Berikut ini contoh fungsi laten lembaga pendidikan.
Mengurangi pengendalian orang tua
Mempertahankan kelas sosial
Memperpanjang masa remaja
Ada sarana dalam berpikir kritis
Sobat Zenius, tanpa kita sadari, sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya mengurangi pengendalian orang tua.
Ketika kita di sekolah, peran orang tua sebagai pengendali dan pengawas berada di tangan guru. Selain itu, lembaga pendidikan juga mempertahankan kelas sosial lho. Di sekolah, peserta didik belajar soal perbedaan status di masyarakat.
Selanjutnya, lembaga pendidikan juga memperpanjang masa remaja dan menunda masa dewasa. Soalnya, ketika masih sekolah, peserta didik biasanya fokus belajar tanpa mengurusi hal-hal dewasa seperti bekerja dan menikah.
Gue masih ingat, dulu pas SD gue pernah jualan kartu Pokémon ke temen gue … wkwkwkwk. Namun, beberapa waktu kemudian, ada larangan berjualan di sekolah gue. Jadi kangen masa-masa itu deh, lucu juga kalo inget.
Terakhir, secara nggak langsung, peserta didik diajarkan bagaimana cara menyelesaikan masalah dan mencari solusi dengan kritis di sekolah.
Contoh Lembaga Pendidikan Formal
Seperti yang udah pernah disebutkan di artikel “Lembaga Sosial – Materi Sosiologi Kelas 11”, berikut ini beberapa contoh lembaga pendidikan formal.
Kelompok Bermain (KB)
Taman Kanak-kanak (TK)
Sekolah Dasar (SD)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Madrasah Aliyah (Sekolah menengah Islam setara SMA)
Universitas
Contoh Lembaga Pendidikan Nonformal
Zenius Education
Kursus bahasa, musik, dan keterampilan lainnya
Contoh Lembaga Pendidikan Informal
Keluarga (orang tua)
Lingkungan (tetangga dan masyarakat)