Pengertian Institusi Pendidikan dan Contoh Institusi Pendidikan

Pengertian Institusi Pendidikan dan Contoh Institusi Pendidikan

Pengertian Institusi

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB), Institusi adalah lembaga, pranata, sesuatu yang dilem-bagakan oleh undang-undang, adat, atau kebiasaan, gedung tempat diselenggarakannya kegiatan berkumpul atau organisasi. Jadi secara sederhana, Institusi Pendidikan adalah Lembaga Pendidikan baik formal, non formal atau informal, misalnya seperti SD, MI, SMP, MTS, SMA, MA, SMK, Perguruan Tinggi, Majelis Taklim, Lembaga Kursus, Kelompok Belajar, dan sebagainya

Baca Juga : https://www.jyoungblood.com/

Pengertian Institusi Pendidikan

Secara umum, institusi pendidikan adalah tempat di mana orang-orang dari berbagai usia memperoleh pendidikan, termasuk prasekolah, pengasuhan anak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan universitas. Institusi pendidikan menyediakan berbagai macam lingkungan belajar, ruang belajar, serta sarana-prasarana yang dibutuhkan. Pengertian kedua, institusi pendidikan adalah sebuah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan, proses belajar-mengajar, atau pelatihan. Selain itu, institusi pendidikan juga didefinisikan sebagai tempat dimana proses pendidikan atau belajar-mengajar berlangsung, seperti pendidikan di dalam keluarga, sekolah, atau pendidikan di dalam masyarakat..

Pengertian Institusi Pendidikan dan Contoh Institusi Pendidikan

Contoh Institusi Pendidikan

• Institusi pendidikan adalah lembaga pendidikan, berikut contohnya:
• Sekolah Dasar (SD)
• Madrasah Ibtidaiyah (MI)
• Sekolah Menengah Pertama (SMP)
• Madrasah Tsanawiyah (MTS)

• Sekolah Menengah Pertama (SMA)
• Madrasah Aliyah (MA)
• Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
• Perguruan Tinggi
• Universitas
• Sekolah Tinggi
• Majelis Taklim
• Lembaga Kursus
• Tempat Penitipan Anak
• Tempat Kursus

Kabar gembira, karena artikel ini akan menjawab pertanyaan berdasarkan 6 fungsi dari institusi pendidikan, tentukan 4 fungsi dan terapkan fungsi tersebut pada Universitas Terbuka sebagai suatu institusi pendidikan, dan berikan contohnya untuk masing-masing fungsi.

Pertanyaan berdasarkan 6 fungsi dari institusi pendidikan, tentukan 4 fungsi dan terapkan fungsi tersebut pada Universitas Terbuka sebagai suatu institusi pendidikan, dan berikan contohnya untuk masing-masing fungsi ini merupakan pertanyaan dalam UAS Universitas Terbuka Fakultas Ilmu Pendidikan.

Seperti diketahui, Universitas Terbuka dan institusi-institusi pendidikan lainnya setidaknya memiliki 6 fungsi pokok, yaitu fungsi laten, fungsi manifest pendidikan,fungsi laten pendidikan, transmisi, memilih dan mengajarkan peranan sosial, mengajarkan corak kepribadian, serta sebagai sumber inovasi sosial.

Apa sih Tujuan Pendidikan di Indonesia?

Apa sih Tujuan Pendidikan di Indonesia?

Sebagai seseorang yang sedang menempuh pendidikan, apakah pernah terpikir di benakmu tentang tujuan pendidikan? Kalau kamu sendiri tujuan menempuh pendidikan untuk apa sih?

Mungkin beberapa dari kamu memberikan jawaban ‘Supaya menjadi pintar dan menjadi juara kelas”. Ya nggak ada salahnya sih dengan jawaban tadi. Namun kamu pasti sadar salah satu tujuan menempuh pendidikan adalah untuk menjamin masa depan yang lebih baik.

Tujuan pendidikan tertulis dalam Undang-Undang Dasar, lho. Kamu tau nggak hayoo? Tenang, aku mau jelasin tentang keadaan pendidikan di Indonesia dulu ya. Setelah itu aku akan bahas tujuan pendidikan, baca terus ya!

Apa Itu Pendidikan

Pengertian pendidikan sebenarnya apa sih? Apakah sebatas tingkatan dalam sekolah atau ada makna lainnya? Coba deh kita intip pengertiannya dari KBBI dulu. Menurut KBBI, pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Sedangkan kalau menurut bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan serangkaian proses untuk memanusiakan manusia. Kalau dari dua pengertian ini, pendidikan nggak semata-mata tentang sekolah aja kan. Pendidikan itu tentang apa yang kita pelajari ya.

Siapa yang tahu apa semboyan yang dipakai Ki Hajar Dewantara dalam sistem pendidikan?

Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Arti dari semboyan ini adalah di depan, seorang pendidik harus dapat memberi teladan; di tengah, pendidik harus dapat mendorong siswanya untuk berkarya; dan di belakang, pendidik harus dapat memberi dukungan dan arahan untuk terus semangat.

Sebelum masyarakat Indonesia bisa bebas belajar seperti sekarang, pada masa penjajahan nggak semua orang bisa menempuh pendidikan, lho. Pada masa itu berkembangnya sistem pendidikan barat melahirkan golongan terpelajar. Meski begitu siswa dianggap sebagai objek yang terus-terusan diberikan ilmu.

Inilah yang memicu semboyan di atas, karena tidak adanya kemerdekaan dalam belajar. Pendidikan harusnya juga bisa membuat siswanya menggali potensi diri, nggak cuma tentang pelajar menghafal saja.

Karena terobosannya itulah Ki Hajar Dewantara sangat berjasa bagi pendidikan di Indonesia saat ini. Namun apakah pendidikan di Indonesia sudah sesuai dengan yang diharapkan?

Masalah Pendidikan Indonesia

Masalah pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah mulai berangsur-angsur teratasi dengan adanya kemauan untuk menjadi seseorang yang berpendidikan. Kalau kamu tahu, zaman dulu orang buta huruf tuh bukan sesuatu yang aneh, lho. Kalau dibandingkan dengan era itu sepertinya sudah sangat meningkat ya kesadaran akan pentingnya pendidikan.

Angka partisipasi sekolah di tingkat pendidikan juga meningkat dari tahun ke tahun. Namun data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020 menunjukkan semakin tingginya tingkat pendidikan semakin menurunnya angka partisipasinya.

Salah satu penyebab menurunnya angka partisipasi tersebut adalah masalah ekonomi keluarga. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai prioritas dikesampingkan karena tuntutan ekonomi yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Menurut data yang sama, 11 dari 1.000 siswa sekolah menengah dan sederajat putus sekolah. Meski terlihat seperti angka yang kecil namun ini tentunya perlu ditanggulangi agar jangan ada lagi siswa yang putus sekolah. Beberapa bantuan untuk siswa miskin sudah diberikan namun terkadang hal lain yang menyebabkan siswa tidak melanjutkan sekolah juga karena harus bekerja untuk membantu keluarganya.

Tadi kan aku sempat bilang, kemerdekaan pendidikan itu tidak dimiliki para pelajar di zaman penjajahan. Nah, pengaruh dari sistem pendidikan kolonial yang diterapkan di Indonesia salah satunya juga adalah sistem pendidikan berorientasi nilai.

Kalau nilainya bagus dianggap berhasil, kalau nilainya jelek dianggap gagal. Padahal seperti yang Bapak Pendidikan katakan, pendidikan nggak cuma sebatas nilai pelajaran aja.

Emangnya ini udah sesuai ya dengan tujuan pendidikan Indonesia? Yuk lanjut baca di bawah ini!

Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan nasional tercatat di dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, gini nih bunyinya:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Apa sih Tujuan Pendidikan di Indonesia?

Kalimat “mencerdaskan kehidupan bangsa” juga muncul pada UUD 1945 di alinea ke 4, lho.

Pada tujuan ini dijelaskan pula berpendidikan harus dapat mengembangkan sikap dan karakter seseorang agar dapat menjadi warga yang bertanggung jawab untuk masa depan. Dari sini sebenarnya terlihat ya, sistem pendidikan di Indonesia yang berorientasi pada nilai tidak menjamin berkembangnya potensi di luar nilai akademis.

Hal ini pun sejalan dengan 2 tujuan pendidikan oleh Sabda PS, pendiri bimbingan belajar Zenius. Nggak heran salah satu tujuan Zenius Education adalah untuk mengembangkan fundamental skill yang nggak sekadar tahu dan hafal, namun bisa berpikiran kritis lebih penting.

Menurut Sabda PS, tujuan pendidikan dibagi menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah pendidikan untuk diri sendiri di mana kamu diharapkan bisa mengembangkan bakatmu sesuai dengan potensi diri dan karaktermu. Sedangkan tujuan yang kedua adalah pendidikan untuk masyarakat. Menurutnya seseorang harus memenuhi standar tertentu untuk dapat memutuskan untuk keberlangsungan suatu masyarakat.

Standar yang dimaksud bukan berarti standar nilai seperti yang kamu lihat di sekolah ya. Namun tentang bagaimana seseorang bisa menggunakan critical thinking maupun logika dalam memutuskan untuk melakukan sesuatu.

Tujuan-tujuan pendidikan sebenarnya menekankan bagaimana seseorang tahu caranya untuk berpikir terutama untuk memutuskan hidupnya di kehidupan bermasyarakat di masa depan. Jadi pendidikan dengan standar nilai akademis terkadang tidak sepenuhnya relevan, ya.

Pendidikan akademis tentunya tetap perlu ya untuk landasan hidup. Meski begitu banyak hal lain pula yang sebaiknya tidak dikesampingkan. Zenius Education dengan motonya Cerdas, Cerah, Asyik ingin mengajak penggunanya untuk paham kemampuan dasar namun tetap dapat berpikir secara kritis.

Aku harap kamu sekarang sudah dapat gambaran besarnya ya tentang tujuan pendidikan dan pola pikir apa yang harus kamu bawa setiap belajar. Untuk mengakhiri bacaan kali ini, aku ada ucapan dari Bapak Bangsa yang memberikan konsep “Republik Indonesia”, Tan Malaka, tentang tujuan pendidikan:

“Tujuan pendidikan untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan dan memperhalus perasaan”.

Lebih lengkapnya kata salah satu bapak pendiri bangsa ini “Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali”.

Ayo mulai sekarang belajar untuk bisa berpikir kritis untuk masa depan dunia yang lebih baik. Semangat!
Oya, biar belajarmu makin semangat dan efektif, cobain deh paket belajar dari New Primagama Powered by Zenius. Di sini kamu bakal dapet metode hybrid learning yang bakal bantu kamu meraih prestasi dan melibas ujian apa pun. Cek paket belajarnya dengan klik gambar di bawah ini, ya!

Baca Juga : Jyoungblood.com

Pengertian Pendidikan Menurut Ahli

 

Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.

Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, “Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya.”
Baiklah langsung saja kita paparkan beberapa pengertian pendidikan menurut beberapa sumber.
Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

Baca lagi tentang pendidikan yang bermanfaat : https://www.jyoungblood.com/